welcome home

yth. semua rekan

     Selamat datang, kami mendapat kehormatan ketika rekan2 masuk dan melihat blog ini,  didalam dunia dimana semua orang  berbicara tentang keinginan mereka untuk meningkatkan  berbagai aspek  dalam hidup mereka (dimana kebanyakan dari mereka tetap dalam rutinitas hidup mereka), dan rekan2 adalah seorang yang jarang ada, karna rekan2  mengambil tindakan!
     
Tujuan kami adalah menyediakan informasi dan ketrampilan yang akan secara signifikan meningkatkan kualitas hidup anda.
     Agar bisa memanfaatkan waktu secara maksimal, anda harus memutuskan 3 hal ini : 1. menyerap informasi penting yang disampaikan , 2. memberdayakan kemampuan anda sendiri untuk menciptakan perubahan  dalam semua aspek hidup anda melalui usaha yg penuh disiplin, 3. selalu menikmati diri!
     Ambil keputusan sekarang juga untuk membuat diri anda berdaya serta bertanggung jawab untuk pencapaian maksimum, ingat sumber dan segala alat bantu  tidak akan menciptakan perubahan--- anda yang melakukan perubahan tersebut.


hormat saya,


masters of change

Jumat, 03 Oktober 2008

kesulitan hidup

Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak Perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk.Ia membiarkan masing-masing mendidih Selama itu ia terdiam seribu basa. Sang anak menggereget gigi, tak Sabar menunggu

Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak Perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk.Ia membiarkan masing-masing mendidih Selama itu ia terdiam seribu basa. Sang anak menggereget gigi, tak Sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga. Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, “Apa yang kau lihat, nak?” “Wortel, telur, dan kopi, ” jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak. Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. “Apa maksud semua ini, ayah?” tanya sang anak. Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah. Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi tumbuK berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya itu. “Maka, yang manakah dirimu?” tanya sang ayah pada anaknya. “Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu? Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?”

Tidak ada komentar: